Ngemil

Pagi ini (Selasa, 8 Desember 2020) masih berada di kota kelahiran Presiden Joko Widodo. Masih ada agenda mulai pagi hingga siang nanti. Saya masih harus menahan rindu untuk bisa segera bertemu dengan istri di rumah. Seperti biasa, apabila ada aktifitas diluar kota, saya selalu sempatkan untuk sekedar selfie dan mengirimkannya via WhatsApp sebagai obat kangen.

Jempol kanan saya menggulung layar WhatsApp dari atas ke bawah, begitu terus berulang, sambil melihat pesan manakah yang akan saya baca terlebih dahulu. Pandangan saya tertaut pada salah satu pesan di grup ICEAR, saya melihat postingan Om Jay, seseorang yang sangat luar biasa, salah satu inspirasi dan semangat saya untuk menulis. Selain menjadi Guru beliau sangat produktif menulis buku dan blog. Pesan yang dibagikan Om Jay merupakan sebuah tulisan dari Pak Ngainun Naim, seorang dosen di IAIN Tulungagung yang juga sangat aktif dan produktif dalam menulis. 

Paragraf demi paragraf saya baca dengan perlahan, seakan tak ingin terlewat kata demi kata. Tulisannya sederhana, namun tersampaikan pesan bahwa kita harus tetap produktif dan terus berkarya. Di dalam pesan tersebut diceritakan bagaimana Om Jay tetap produktif walau dalam kondisi sakit. Begitu juga Pak Ngainun, beliau menjadikan proses menulis seperti sebuah cemilan. Beliau menyebut proses tulis menulis di sela-sela aktifitas yang padat sebagai bahan untuk ngemil. 

Seolah duduk di atas bara api yang panas, semangat saya kembali menggebu. Dalam hati saya berdoa, semoga saya juga bisa istiqomah dan terus berproses. Tentu sebuah hasil tidak akan pernah terlepas dari prosesnya. Saya berharap bisa meniru gaya “ngemil” Pak Ngainun dalam setiap kesempatan yang saya punya. Tak ingin berlama-lama, saya langsung mencoba gaya nulis Pak Ngainun. Artikel yang Anda baca ini saya tulis di atas bus dalam perjalanan menuju kota Kretek. Dari kejauhan gerbang Kota Kudus sudah terlihat, sangat cantik berbentuk daun tembakau yang menjadi ciri khas kota ini.

Terima kasih Om Jay, terima kasih Pak Ngainun Naim yang terus menebar ilmu yang bermanfaat melalui tulisan-tulisan yang menginspirasi. Semoga Anda berdua senantiasa sehat selalu dan terus berkarya. Walau hanya bertemu di dunia maya, semoga suatu saat kita bisa berbincang dan menyeruput kopi bersama-sama. 

Credit:

Photo by PULSÍTOS.com on Unsplash

0 comments
2 likes
Prev post: Salah SambungNext post: Cuma Kamu: Rhoma Irama dan 50 Tahun Soneta

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.