Mulai Tidak Waras

Ini adalah tulisan saya yang pertama sejak kali terakhir absen selama beberapa bulan. Ada sesuatu yang mengganggu stabilitas dan kenyamanan dalam menulis beberapa bulan terakhir. Bisa dilihat kapan kali terakhir saya menulis. Namun untuk tetap menjaga agar mood dan hasrat menulis saya tetap menyala, saya luangkan sedikit waktu untuk membuat microblog di instagram. Walaupun tidak panjang, tapi paling tidak ada unsur menulis di dalamnya. Tetapi hal inipun sudah mulai luntur, lebih dari sebulan sejak postingan saya yang terakhir saya sudah tidak pernah update akun instagram saya.

Tantangan baru, tugas baru, tempat kerja baru, dan segala hal yang baru masih membutuhkan waktu bagi pikiran dan tubuh ini untuk beradaptasi. Mempelajari hal-hal baru, mencari informasi baru, menata ulang semangat, dan mengerjakan sesuatu yang tidak pernah kita sukai sebelumnya, adalah sebuah tantangan besar bagi siapa saja. Memang benar, kata orang, belajar mencintai sulit dan butuh pengorbanan. Selama ini saya lebih senang dengan hal-hal yang berkaitan dengan musik, film, komedi, diskusi, buku, dan sepakbola, aktifitas yang terkait dengan banyak orang, saling diskusi, saling berinteraksi, dan tentunya bisa berpindah-pindah lokasi. Itulah mengapa saya senang mengikuti konferensi, atau bahkan menghadiri konsorsium program studi yang sama sekali tidak linear dengan keilmuan saya. Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan pengalaman, relasi, dan sesuatu yang baru diluar frame kita selama ini. Kata orang bijak, kita tidak boleh menjadi katak dalam tempurung bukan?

Tantangannya kali ini adalah, semua aktititas yang kita lakukan tidak memungkinkan bagi kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, semua dibatasi. Dibatasi jumlahnya, dibatasi durasinya, dibatasi ruang geraknya, dan batasan-batasan lain yang terkadang malah menjadikan kita seolah jalan di tempat. Menjadikan kita mulai tidak waras. Nampaknya, saya sudah sangat rindu suasana kelas, rindu bercengkerama dengan mahasiswa, berdiskusi hal-hal ringan yang terkadang menghasilkan pengalaman-pengalaman hidup yang baru.

Sebagai bahan renungan bagi siapa saja. Cukup sampai di sini saja, yang paling penting saya harus terus menulis setiap harinya untuk tetap menjaga kewarasan.

0 comments
13 likes
Prev post: Now I Know MendeleyNext post: Mulai dari Nol

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.