Catatan dari webinar: Mendorong Mahasiswa Menembus Jurnal Bereputasi Nasional Dan Internasional

Entah ini gelaran webinar keberapa yang saya ikuti. Sejak memulaiĀ Work from homeĀ (WFH) ada banyak webinar yang bersliweran di inbox WhatsApp, ataupun email. Saya termasuk orang yang pilih-pilih terutama yang berkaitan dengan tema webinar. Tidak semua webinar saya ikuti, karena beberapa alasan utama seperti tema yang kurang menarik, tema tidak terkait dengan kajian yang saya minati, yang paling penting tentu alasan kuota.

Webinar ini judulnya cukup menarik perhatian saya, judul yang cukup panjang yaitu “Mendorong Mahasiswa Menembus Jurnal Bereputasi Nasional Dan Internasional.” Sebuah judul yang sangat unik, berani dan menantang. Memang menurut saya sesuai dengan kebutuhan di dunia kampus saat ini. Tuntutan akreditasi program studi maupun institusi mengharuskan civitas akademika untuk lebih produktif, terutama dalam hal menghasilkan tulisan yang terbit di Jurnal Nasional dan Internasional bereputasi.

Webinar yang tepat dimulai pukul 14.00 ini menghadirkan banyak narasumber. Tercatat ada sekitar enam nara sumber yang sangat berpengalaman. Sebut saja Prof. Dr Achsani Noer Azam (Institut Pertanian Bogor), Prof Dr Sudarsono Hardjosoekarto (Universitas Indonesia), Dr. Yunieta Anny Nainggolan (Institut Teknologi Bandung), Dr. Rachma Fitriati, M.SI., M.SI (Han) (Universitas Indonesia), Dr. Yolanda Indah Permatasari S.E., M.M., Kevin Suryaatmaja, S.Kom., MM. Secara umum semua narasumber menceritakan pengalaman mereka dalam menjalani proses untuk publikasi artikel di jurnal internasional bereputasi. Sebut saja Prof Achsani Noer Azam yang menjelaskan dengan cukup gamblang bagaimana kampus beliau mengabdi memotivasi semua orang untuk menulis di jurnal nasional dan internasional. Serta beberapa narasumber lain yang menceritakan best practice mereka saat mengirimkan artikel ke jurnal internasional bereputasi.

Presentasi dari Dr. Yunieta Anny Nainggolan memberikan sebuah wawasan baru bagi saya dalam rangka memotivasi diri sendiri dan mahasiswa untuk lebih bersemangat dalam membuat artikel jurnal. Dalam presentasi beliau meyebutkan bahwa lingkungan dan atmosfir riset yang baik dan memotivasi akan menghasilkan civitas akademika yang mampu menghasilkan tulisan berkualitas internasional. Satu hal lagi yang bisa dijadikan inspirasi adalah langkah yang ditempuh di kampus beliau adalah mempersiapkan semua hal yang berkaitan dengan publikasi ilmiah ini sebegitu detail dan rinci. Kampus tidak hanya menuntuk civitas akademika untuk menulis saja, tetapi hal-hal pendukung dipersiapkan oleh kampus, salah satunya adalah kurikulum.

Mahasiswa tidak hanya ditarget untuk bisa nulis dan tembus di jurnal internasional, tetapi sedari dini mereka sudah dibekali dengan “alat tempur” yang bisa membuat mereka menjadi lebih tangguh di masa depan. Menurut saya hal ini patut untuk ditiru oleh semua kampus. Sejak semester II mahasiswa dikenalkan dengan atmosfir yang mendukung mereka untuk menghasilkan artikel di jurnal internasional bereputasi. Desain kurikulum yang didesan seperti research training berjangka panjang melibatkan mahasiswa, dosen, dan institusi untuk saling bersinergi. Tidak hanya itu saja adanya kegiatan meeting profesor, camp penulisan artikel jurnal menjadikan atmosfir akademik lebih mantap dan tinggal menunggu waktu saja hasilnya.

Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa mejadi kunci keberhasilan dalam menelurkan artikel jurnal. Dosen sebagai pembimbing dan sutradara, mahasiswa menjadi aktornya. Sepanjang webinar ini darah saya seolah mendidih dan ingin segera mengeksekusi ide-ide yang ada d kepala. Terima kasih untuk panitia yang menyelenggarkan webinar ini, menjadi seperti doping bagi saya untuk produktif dan beraksi. Intinya webinar kali ini saya mendapatkan banyak pelajaran dan tentunya sebuah motivasi untuk kembali produktif dan menulis. Sudah saatnya untuk berhenti mengeluh dan menyalahkan kesibukan. Rindu rasanya melakukan hal-hal yang membuat kita bahagia, membuat kita menjadi diri sendiri.

Intinya webinar kali ini saya mendapatkan banyak pelajaran dan tentunya sebuah motivasi untuk kembali produktif dan menulis.

0 comments
4 likes
Prev post: Persebaya Bukan Hanya Sekadar Gelar JuaraNext post: Hapus Background Foto Tanpa Ribet

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.