Putar Balik Bagian Kedua

Note: Ini adalah cerita lanjutan dari bagian pertama. Anda bisa membaca bagian pertama di sini.

… … …

Saat asyik menulis di ponsel, saya kaget ketika ada motor yang berhenti tepat di depan saya. Oh, ternyata itu adalah Mas Hud dan rekannya. Kulihat indikator waktu di ponsel saya menunjukkan pukul 08.45 WIB. Cukup lama juga kami menunggu kedatangan montir berbakat ini. Lumayan, saya bisa membuat dua konten instagram dan satu tulisan untuk web.

Setelah turun dari motor kedua montir ini langsung melihat kondisi mobil saya. Mereka bertanya beberapa hal untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi dengan mobil saya. Setelah melihat dan mengutak-atik beberapa bagian mesin, akhirnya salah satu dari mereka mempersiapkan aki cadangan untuk jumper.

 “Ini aki tekor Pak” seru Mas Hud.

Aih, saya bisa bernafas lega, artinya tidak ada kerusakan yang parah. Memang problem kelistrikan ini beberapa kali membersamai kami saat perjalanan. Maklum, mobil kami termasuk mobil yang sudah legend. Sebagai informasi, usia mobil kami lebih muda empat tahun dari usia saya. Semoga saja kedepan tidak ada kendala lagi, sehingga kami bisa melakukan perjalanan dengan lancar.

Aku mulai starter mobil, namun setelah beberapa kali percobaan mesin tetap tidak mau bergerak. Nampak dari dalam mobil, kulihat Mas Hud dan rekannya sedang berdiskusi serius. Entah apa yang mereka bicarakan, mungkin mencoba menganalisa berdasarkan data dan fakta yang didapatkan di lapangan.

Setelah percobaan pertama gagal, terlihat Mas Hud mengambil beberapa peralatan untuk membuka filter mobil saya. Mungkin menurut analisanya ada kendala pada gas mobil kami. Tapi setelah beberapa lama, Mas Hud memastikan bahwa tidak ada kendala untuk gas mobil kami.

“Ini fix kelistrikannya Pak, mungkin CDI atau koilnya yang kena” Mas Hud berkata sambil tangannya mencoba membuka beberapa bagian dari mesin mobil kami. 

“Nah benar ini Pak, koilnya pecah, tapi kok bisa ya, jarang banget kasus seperti ini” ucap Mas Hud sambil menunjukkan koil mobil yang retak di bagian atasnya.

Menurut dia, hal inilah yang membuat mesin mobil kami tiba-tiba mati. Saya segera berdiskusi dan meminta beberapa pertimbangan. Akhirnya diputuskan untuk mengganti koilnya. Namun, ternyata rencana ini tak semulus seperti yang direncanakan. Kami baru sadar kalau ternyata hari ini (Kamis, 8 Februari 2024) adalah hari libur alias tanggal merah. 

“Mungkin agak sulit dapat barangnya (Koil) Pak. Toko-toko pasti pada tutup, liburan”

Akhirnya saya hanya bisa pasrah, dan menyerahkan semuanya kepada duo montir tersebut. Saat ini yang terpenting adalah mobil bisa kembali menyala, dan kami bisa melanjutkan perjalanan. Mas Hud juga menjelaskan kemungkinan terburuk adalah mobilnya nanti akan diderek kalau saja tidak bisa mendapatkan suku cadang hari ini. Kami melanjutkan perbincangan, dan mengatur semuanya agar lancar. Akhirnya diputuskan bahwa saya harus kembali pulang ke rumah. Sementara Mas Hud dan rekannya akan mengupayakan mencari suku cadang untuk mobil kami.

Saya sudah menurunkan barang-barang bawaan dari mobil. Satu buah koper warna coklat juga sudah saya letakkan berdampingan dengan barang bawaan kami di depan konter pulsa Ega Cellular. Kami putuskan memarkir sementara mobil kami di pinggir jalan Kudus-Pati, sementara mas Hud dan rekannya berburu suku cadang. Saya dan istri akhirnya memutuskan untuk memesan taksi online.

Akhirnya saya bisa duduk dengan tenang. Pemilik Ega Cellular, tempat dimana kami berhenti sangat ramah dan mempersilahkan kami duduk di depan konternya. Kami berbincang beberapa saat agar suasana tidak kaku, sebelum datang pelanggan yang harus beliau layani.

Ada kebaikan-kebaikan tersembunyi dibalik kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Intinya jangan pernah berburuk sangka kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

— Nuskhan Abid

Cukup lama kami menunggu datangnya taksi online. Kami beruntung bisa mendapatkan driver meskipun lokasi kita berada di pinggiran kota, tepatnya di perbatasan Kudus dan Pati. Sekilas nampak senyum istri saya yang mengisyaratkan bahwa semuanya baik-baik saja, dan aku baik-baik saja. Senyuman inilah yang menguatkan keyakinan saya, bahwa memang semua ini diluar kendali kita sebagai manusia. Kita hanya bisa berencana, namun Tuhan yang menentukan segalanya. Ada kebaikan-kebaikan tersembunyi dibalik kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Intinya jangan pernah berburuk sangka kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Pasrahkan semuanya, kita manusia hanya perlu menjalaninya.

Akhirnya taksi online jemputan kami datang juga. Saatnya putar balik dan kembali pulang ke rumah. Ada satu cerita menarik saat perjalanan balik ke rumah. Kami bertemu sopir yang luar biasa, banyak hal yang kami dapatkan saat perjalanan Gondoharum ke Gondangmanis. Pak sopir taksi online ini memberikan banyak ilmu yang bermanfaat. Insya Allah akan saya tulis nanti pada cerita yang lain. Sesampainya di rumah, istri langsung memasak sesuatu untuk kami makan, ternyata kami baru sadar kalau belum sarapan. Inilah alasan kenapa perut kami terus keroncongan. Oke, cukup sekian yang bisa saya tulis, saya harus melahap habis masakan istri saya yang istimewa ini. Semoga bermanfaat.

0 comments
1 like
Prev post: Putar Balik Bagian PertamaNext post: (Tidak) Tulus?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.